Sabtu, Agustus 02, 2014

Gerimis..
Rintikmu semakin menyayat..
Dinginmu terasa menghujat..
Haruskah aku menangis demi meluapkan rasaku..
Aku tak mampu memejamkan mata..
Kehilangan ini kembali mengusikku..
Aku rindu..
Aku tak mampu memungkiri..
Jika aku merindukan hal yg terjadi di akhir tahun lalu..
Atas nama persahabatan, dan kerja keras..
Kami berjuang bersama..
Meniti karir dan berharap..
menuju kesuksesan yg tak terlalu tinggi dan tak membuat kami bercongkak diri..
Namun kebersamaan itu tak bertahan lama..
Kami menjauh satu sama lain..
Kami berpisah karena keadaan yg tak mengijinkan..
Kami tak lagi bersatu..
Sahabat..
Tanpa bermaksud membuat hati kalian berduka..
Aku hanya ingin mengatakan:
"aku merindukan suasana, dimana kita saling menjaga suka dan duka bersama"
-tulus-

Minggu, Desember 25, 2011

                                                                                       22

"Dua puluh dua", kombinasi angka genap yg aku harap akan selalu menjadi yg terbaik diantara angka lainnya..
Sesaat lamunanku terpecah, membayangkan betapa indahnya malam penghujung "dua puluh dua"..

Dengan rasa rindu yg teramat dalam aku berusaha menulis syair murahan ini..
Tujuanku, hanya untuk membuat seseorang agar ia tersenyum manis ketika membacanya..

Di luar sana, gerimis justru memaksaku menangis, meratapi keadaan jika kenyataannya aku jauh dari ia yg ku cinta..
Namun, dengan kepercayaan diri yg tinggi, hatiku mengatakan iapun merasakan ini..

Setiap tetesan air mata, melambangkan betapa bahagianya jika saat ini ada ia di sisiku..
Aku ingen genggam tangannya, memeluknya erat sehingga ia taka akan lagi jauh dariku..

Tuhan..
Katakan padanya, aku sangat bersedih malam ini, mengharap sesuatu yg mungkin hanya akan jadi nyata yg semu..
Aku ingin ia mengerti betapa lemahnya diriku sehingga tiada mampu melepas namanya dari hatiku..

Tuhan..
Aku tak mampu lagi berucap, karena nafasku sudah terlalu sesak oleh deraian air mata..
dua puluh dua, yg terbaik dan terindah..
                                                                                                 UNTUK BUNDA


Bunda..
saat ini, aku tetap bisa tersenyum dan menikmati indah nya dunia ini berkat bunda..
yg telah rela mempertaruhkan nyawa demi keselamatan nyawaku..

Bunda..
Sejauh aku melangkah, aku tetap merindukanmu bundaku..
Dan Lantunan doa bunda yg selalu aku harapkan mengiringi inginku..

Bunda..
Lihatlah aku, buah kasih bunda yg hanya ingin membuat bunda selalu tersenyum..
Meski hanya dengan sebait syair..

Bunda..
Di sini aku, mencoba merubah mimpi menjadi nyata..
Meski tiada aku tahu, sampai kapan aku harus berusaha untuk ini..

Bunda..
Entahlah, mengapa malam ini aku merasa sangat menyesal..
Mungkin karena sampai saat ini, aku masih belum bisa membuat bunda merasa bahagia..

Bunda..
Biarkan penyesalan ini justru akan menjadi cambuk untuk membuatku menjadi yg terbaik untuk bunda..
Bahkan seisi bumi ini, andai aku berikan kepada bunda, tidak akan sebanding dengan kasih bunda untukku..

Bunda..
Apapun yg aku rasakan di malam gerimis ini..
Dengan cucuran air mata aku hanya ingin katakan: "aku cinta bunda selamanya, bunda adalah wanita terhebat di bumi ini"..

Senin, Desember 12, 2011

                                



            UNTUK BUNDA DOCE GAMALAMA


Seorang insan "penghibur" adalah ia yg ku kenal..
Seorang wanita penuh kharisma, adalah ia yg aku tahu..

Ia sama seperti insan di alam fana ini, senda guraunya bisa melepas dahaga penat duniawi..
Begitupun kenyataanya, Iapun Ingin di cinta, mencinta, dan di hargai..

Namun Hati ini terasa teriris, melihat segala cerita perjalanan kasihnya..
Begitu Penuh uji dan cobaan yg tak mudah di cerna dengan mudahnya..

Terlihat ia Ingin terbang menggapai sejuta harapan silam..
Namun luka hati membuatnya terjerembab dalam keterpurukan...

Dengan sedikit kesal aku hanya mampu mengatakan: aku kecewa..
Aku kecewa pada TUHAN, mengapa orang yg setulus ia bisa di balas dengan caci yg membuatnya terluka..

Andai aku bisa mengajaknya berlari, aku ingin menggenggam tangannya..
Lalu kubimbing ia untuk bangkit dari rasa terpatri janji yg terlanjur terucap..

Untuk sebuah nama, sadarlah bahwa cinta sejati tiada mengalir dari mulut si pendusta..
Bersyukurlah, karena TUHAN tak mengijinkannya semakin lama menyakitimu..

Seperti yg kau pinta, TUHAN pasti akan gapai tanganmu tuk tenui bahagia..
Serta menyadarkan ia yg telah menyakitimu dengan kehendak-NYA..

Genggamlah sebuah harapan, berlarilah ke arah jalan yg akan kau lalui..
Dan berkeyakinanlah, hanya di tangan TUHAN cinta sejati akan kau dapati..

Pergilah kearah jalan yg kau mau, sampai kau temui bahagiamu..
Untuk sekedar kau tahu, aku hanya ingin kau tetap di sini untuk menjadi bunda terbaikku..

Selasa, November 22, 2011


TANGGO KHAJO TEPIK KENANGAN

(lagu daerah tulang bawang)

Nyak mejeng di jou sayan..
Sambil ngenah matou panas debei..
Dan cahayou way tulang bawang..
Nyak engok nikeu lagei..

Di tanggou khajou ejou..
Jak pedow bejanjie jamou nikeu..
Gono niat seukhek sematei..
Mekhekai kasih abadi..

Tanggo khajo tepik kenangan..
Kan ku engok selamou ukheku..
Kasih sayang sucei..
Bebedak dokou..

Tanggo khajo tepik cekhetou..
Kan ku engok selamou ukheku..
Susah seneng Jamou nikeu..
Walau mak tengguk..
TANOH MENGGALOU

(lagu daerah tulang bawang)

Tanoh menggalou..
tanoh say di ateikeu..
Say mak dapok ku lopow..
Say mak dapok ku lopow..
Ku engok selamonou..

Tanoh menggalou..
tanoh say kayo khayou..
Buminou subukh wawai pekhmai..
Selalu jadi pujaan..

Way tulang bawang..
ngebou hakhapankeu..
Ngebasohi bumi..
Tulang bawang tercinta..

Tanoh menggalou..
tanoh say di ateikeu..
Say mak dapok ku lopow..
Say mak dapok ku lopow..
Sapai matei kan ku bou..